Tak ada rutinitas membuat berat badan ku sedikit naik. Pipi ku semakin mengencang, kusisir rambut ku yg panjang. Kuamati lekukan wajahku, ternyata aku masih muda. aku baru 23 tahun. kuamati hidungku, mirip hidung abah yg mancung. sedang perawakan ku persis seperti umi.
Kulipat mukenaku, ku sertakan bersama gulungan sajadah. aku selesai shalat istikhoroh.
entah kenapa aku lebih condong untuk pergi saja.
Dia pergi kemarin sore.
hmm..
aku tak sempat melihat nya karena kemarin sore aku tak ada dirumah.
Dia akan segera menikah.
dengan seorang wanita sunda yg beruntung.
hmm.. bagus lah, jadi kisah ku tak menggantung..
aku tak mau terus mengharap nya. tapi,,,
ada duka, mungkin sangat luka.. aku kecewa..
Tasikmalaya. Rian akan melamar seorang wanita yg katanya ta'aruf dg nya setahun lalu ketika pulang dari Damasyqi.
rian menunggu setahun karena wanita itu belum menyelesaikan sekolahnya.
wanita itu masih muda tentunya. setidak nya,...
Dia tidak menikah dg mona. karena mona sebelum nya sering sekali menghubungi rian. mungkin rian akan menikahi mona jika rian hilang ingatan..haha.. aku menertawakan mona karena usaha PDKT nya ke rian gagal.
tapi...
lihat diriku, akupun sama gagal nya dg mona,.. aku harus menertawakan siapa??
lagipula, kenapa ku masih memikirkan rian..
setelah setahun ini "tinggal serumah" dengan nya, aku ingin dia hilang dari ingatan..
dan aku setuju sebuah tawaran..
Bandara.
abah memeluk ku, kemudian umi.
air mata kami mengalir. aku sudah mantap ingin pindah. mencari suasana baru. paman ali menawari ku untuk menjadi apoteker di apotik nya. di kota istimewa. Yogyakarta.
umi sebenarnya agak berat jika ku harus tinggal di jogja. tp beliau tak bisa melarangku, beliau mengerti perasaan ku. aku tak mungkin hidup serumah dg rian dan istrinya.
sebenarnya abah sedang membangun rumah baru. namun, aku tetap ingin pergi dari banjarmasin.
aku ingin merasakan kota lain.
sebelum ku berangkat, ku berpesan kepada umi agar tidak memberitahukan keberadaan ku jika rian ssuatu hari bertanya. umi mengiya. abah mengiba. aku berdoa. dan pesawat mengudara..
adi sucipto. bandara kota budaya ini. aku melihat-lihat sekitar. aku resah. seperempat jam sudah aku menunggu.
"ka sarah.."
mata ku menuju arah suara.
"wildaa... alhamdulillah," aku menjumpai wilda, dia bersama ayahnya, paman ku.
"udah lama ya ka nunggu nya, maaf yaa.."
"hmm.. gpp ko wiil.." jawabku.
aku lalu meraih tangan paman ali dan mencium nya.
kami menuju mobil.
aku menoleh-noleh sepanjang jalan. terkagum kagum..
inilah kota wisata budaya.
aku juga melewati tugu jogja yg bersejarah itu. jogja memang istimewa.
kami sampai di rumah paman. daerah Krapyak. disini kawasan pondok pesantren ali maksum. salah satu pondok besar di jogja. karena nya, santri hilir mudik adlah pemandangan biasa. nuansanya sangat agamis. aku rasa akan betah disini.
aku juga mendaftar di ma'had ali bin abi tholib,. semacam program intensif bahasa arab yg bekerjasama dg Universitas muhammadiyah Yogyakarta.
jadi, pagi aku belajar bahasa arab disana, aku juga bisa membantu paman di apotik sore hari nya.
aku tinggal dirumah paman ali yg seorang dokter. aku juga senang sekali karena memiliki teman disini, wilda, sepupu ku sendiri.
wilda hanya selisih 2 tahun dengan ku. dia kuliah di Universitas ahmad dahlan.
wilda mengajak ku berkeliling, mumpung di jogja katanya.
hari ini aku melihat-lihat kali code, sungai jogja yg sekarang dipenuhi pasir pasca Merapi.
aku juga diajak melihat reruntuhan rumah dan daerah yg terkena erupsi merapi.
mengenaskan.
kami mampir sebentar di malioboro, meriah sekali. sulit mencari suasana seperti ini di kota lain.
rumah paman bertingkat tiga. kamarku dan wilda di paling atas.
dari sini terlihat jelas Gunung Merapi.
tiba-tiba aku ingin menulis sesuatu...
"Gunung Utara diam tak lagi bersuara..
Selimutnya adalah awan yg lembut dan angin adalah penyejuk usus nya yang hangus..
Nun diufuk, tubuhnya besar gagah berani..
Dan jejaknya buat tirani..
Namun tak selamanya pilu..
Ada vulkanik yang butir berupa pasir..
Larut sejurus arus sedalam air..
Lalu ciduk demi ciduk berubah menjadi suapan nasi, menjadi penyambung prestasi..
Karena rezeki pantas disyukuri.."
wilda juga mengajak ku jalan-jalan Paris.
"Paris mana ?" tanyaku.
"aah, mba.. masa ga tau Paris van jogja. Paris mba, Parangtritis.."sahut nya.
aku menyimpulkan senyum. Ternyata, begitu orang jogja menyebut pantai selatan yg terkenal itu.
"baguslah, mba juga pengen refreshing dulu nih wil" jawab ku.
setelah dari pantai, malam hari nya wilda mengajak ku ke bukit bintang.
bukit ini terletak di daerah tinggi wonosari.
disana aku melihat kota jogja malam hari dg jutaan lampu benderang.
cantik. sangat indah.
aku pulang ke rumah dg rasa puas mengelilingi banyak tempat istimewa.
aku bersiap tidur, karena besok aku mulai masuk kuliah.
aku merenung..
Hmm... mungkin dg jalan-jalan bisa menyejukan hatiku.
bisa megurangi luka ku. dan melupakan orang itu..
aaah... orang itu, kenapa kupikirkan lagi..
aku sudah berhenti tinggal bersamanya. lantas bagaimana aku bisa berhenti memikirkan nya???
Visit Jogja Year 2011
(promosi neeh)
jangan lupa bagi yg ingin ke jogja, sms kulo yo. nanti ta' ajak jalan2 naik ontel...
hahhaaa...
masih JO.
Kulipat mukenaku, ku sertakan bersama gulungan sajadah. aku selesai shalat istikhoroh.
entah kenapa aku lebih condong untuk pergi saja.
Dia pergi kemarin sore.
hmm..
aku tak sempat melihat nya karena kemarin sore aku tak ada dirumah.
Dia akan segera menikah.
dengan seorang wanita sunda yg beruntung.
hmm.. bagus lah, jadi kisah ku tak menggantung..
aku tak mau terus mengharap nya. tapi,,,
ada duka, mungkin sangat luka.. aku kecewa..
Tasikmalaya. Rian akan melamar seorang wanita yg katanya ta'aruf dg nya setahun lalu ketika pulang dari Damasyqi.
rian menunggu setahun karena wanita itu belum menyelesaikan sekolahnya.
wanita itu masih muda tentunya. setidak nya,...
Dia tidak menikah dg mona. karena mona sebelum nya sering sekali menghubungi rian. mungkin rian akan menikahi mona jika rian hilang ingatan..haha.. aku menertawakan mona karena usaha PDKT nya ke rian gagal.
tapi...
lihat diriku, akupun sama gagal nya dg mona,.. aku harus menertawakan siapa??
lagipula, kenapa ku masih memikirkan rian..
setelah setahun ini "tinggal serumah" dengan nya, aku ingin dia hilang dari ingatan..
dan aku setuju sebuah tawaran..
Bandara.
abah memeluk ku, kemudian umi.
air mata kami mengalir. aku sudah mantap ingin pindah. mencari suasana baru. paman ali menawari ku untuk menjadi apoteker di apotik nya. di kota istimewa. Yogyakarta.
umi sebenarnya agak berat jika ku harus tinggal di jogja. tp beliau tak bisa melarangku, beliau mengerti perasaan ku. aku tak mungkin hidup serumah dg rian dan istrinya.
sebenarnya abah sedang membangun rumah baru. namun, aku tetap ingin pergi dari banjarmasin.
aku ingin merasakan kota lain.
sebelum ku berangkat, ku berpesan kepada umi agar tidak memberitahukan keberadaan ku jika rian ssuatu hari bertanya. umi mengiya. abah mengiba. aku berdoa. dan pesawat mengudara..
adi sucipto. bandara kota budaya ini. aku melihat-lihat sekitar. aku resah. seperempat jam sudah aku menunggu.
"ka sarah.."
mata ku menuju arah suara.
"wildaa... alhamdulillah," aku menjumpai wilda, dia bersama ayahnya, paman ku.
"udah lama ya ka nunggu nya, maaf yaa.."
"hmm.. gpp ko wiil.." jawabku.
aku lalu meraih tangan paman ali dan mencium nya.
kami menuju mobil.
aku menoleh-noleh sepanjang jalan. terkagum kagum..
inilah kota wisata budaya.
aku juga melewati tugu jogja yg bersejarah itu. jogja memang istimewa.
kami sampai di rumah paman. daerah Krapyak. disini kawasan pondok pesantren ali maksum. salah satu pondok besar di jogja. karena nya, santri hilir mudik adlah pemandangan biasa. nuansanya sangat agamis. aku rasa akan betah disini.
aku juga mendaftar di ma'had ali bin abi tholib,. semacam program intensif bahasa arab yg bekerjasama dg Universitas muhammadiyah Yogyakarta.
jadi, pagi aku belajar bahasa arab disana, aku juga bisa membantu paman di apotik sore hari nya.
aku tinggal dirumah paman ali yg seorang dokter. aku juga senang sekali karena memiliki teman disini, wilda, sepupu ku sendiri.
wilda hanya selisih 2 tahun dengan ku. dia kuliah di Universitas ahmad dahlan.
wilda mengajak ku berkeliling, mumpung di jogja katanya.
hari ini aku melihat-lihat kali code, sungai jogja yg sekarang dipenuhi pasir pasca Merapi.
aku juga diajak melihat reruntuhan rumah dan daerah yg terkena erupsi merapi.
mengenaskan.
kami mampir sebentar di malioboro, meriah sekali. sulit mencari suasana seperti ini di kota lain.
rumah paman bertingkat tiga. kamarku dan wilda di paling atas.
dari sini terlihat jelas Gunung Merapi.
tiba-tiba aku ingin menulis sesuatu...
"Gunung Utara diam tak lagi bersuara..
Selimutnya adalah awan yg lembut dan angin adalah penyejuk usus nya yang hangus..
Nun diufuk, tubuhnya besar gagah berani..
Dan jejaknya buat tirani..
Namun tak selamanya pilu..
Ada vulkanik yang butir berupa pasir..
Larut sejurus arus sedalam air..
Lalu ciduk demi ciduk berubah menjadi suapan nasi, menjadi penyambung prestasi..
Karena rezeki pantas disyukuri.."
wilda juga mengajak ku jalan-jalan Paris.
"Paris mana ?" tanyaku.
"aah, mba.. masa ga tau Paris van jogja. Paris mba, Parangtritis.."sahut nya.
aku menyimpulkan senyum. Ternyata, begitu orang jogja menyebut pantai selatan yg terkenal itu.
"baguslah, mba juga pengen refreshing dulu nih wil" jawab ku.
setelah dari pantai, malam hari nya wilda mengajak ku ke bukit bintang.
bukit ini terletak di daerah tinggi wonosari.
disana aku melihat kota jogja malam hari dg jutaan lampu benderang.
cantik. sangat indah.
aku pulang ke rumah dg rasa puas mengelilingi banyak tempat istimewa.
aku bersiap tidur, karena besok aku mulai masuk kuliah.
aku merenung..
Hmm... mungkin dg jalan-jalan bisa menyejukan hatiku.
bisa megurangi luka ku. dan melupakan orang itu..
aaah... orang itu, kenapa kupikirkan lagi..
aku sudah berhenti tinggal bersamanya. lantas bagaimana aku bisa berhenti memikirkan nya???
Visit Jogja Year 2011
(promosi neeh)
jangan lupa bagi yg ingin ke jogja, sms kulo yo. nanti ta' ajak jalan2 naik ontel...
hahhaaa...
masih JO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar