Tasikmalaya. Salah satu kota dg penduduk paling ramah yang kuketahui. Pak Fachrudin menyuruhku kekota ini.
Urusan ku sudah selesai disini. Besok aku ingin ke Banjarmasin. Entah kenapa aku ingin membuka lahan usaha di Kalimantan saja.
Aku naik bus ke Bandung. Lalu dg kereta Argogede aku menuju Jakarta. Kemudian menuju Soekarno-Hatta.
Pesawat melesat. Aku duduk disamping jendela,aku melamun, pilkiranku terlantun. Masih kuingat, 3 bulan lalu aku masih bermain bola salju di puncak musim dinggin kota Damaskus.
----
Ribuan atau bahkan lebih dari itu manusia turun kejalan. hari itu hari kesedihan, Syaikh Yusuf Harun meninggal. Beliau Ulama besar kota itu, sekaligus Mudir(pimpinan) lembaga daarul hadits yang aku belajar didalam nya. Beliau seorang yang lantang sekali memerangi kemusyrikan,bid'ah, juga pemahaman2 sesat ahli filsafat, bathiniyyah baik dari golongan sufiyyah, isma’iliyyah, nashiriyyah, dan selain mereka. Beliau hancurkan syubhat-syubhat ahlul bid’ah yang diadakan di sekeliling masyahid (kuburan yang ramai untuk diziarahi), kuburan secara umum, dan semacamnya. Sebagaimana beliau menghadapi jahmiyyah, mu’tazilah, dan beliau membantah ahlul kalam dan asya’iroh. Dan, beliau lah tokoh yang paling disegani kaum syi'ah la'natullah 'alaihim. Aku tak tahu ada konspirasi apa, ma'had kami di vacum kan sementara waktu. aku rasa ini ulah dari syi'ah yg dari dahulu inginsekali menghancurkan ma'had kami. Jadilah aku tinggal di rumah pak fachruddin. Beliau adalah petugas KBRI ygsangat baik dg ku. Sambil menunggu kepulangan ku ke Indonesia.
aku menghabiskan masa visa ku dg berkeliling kota Damaskus. Sesuatu yang jarang sekali kulakukan selama Nyantri di Mazzeh. Aku cuma melewatkan 1,5 tahun belajar disana. Luar biasa, kukira mustahil menghafal hadits dg sanad lengkap itu. Ternyata -bi idznillah- sangat mudah. Walau belum sempat meneliti lebih jauh hadits imam ahmad, nasai,tirmidzi. Tapi hadits2 pokok dalam shahihain sudah kukuasai.
Aku mengirim pesan singkat kepada Imral. Kami berjanji berkeliling hari ini.Imral adalah pemuda asia tenggara sepertiku. Dia dari malaysia. Umur kami sebaya. Tapi di Ma'had dia berada di marhalah atau tingkatan diatasku. kami akrab. seperti saudara. Mungkin karena kami merasa serumpun, Melayu. kami sedih dg pemberitaan di Tanah air bahwa ada keretakan hubungan Indonesia-Malaysia. Imral sangat baik, sangat bersahabat. Dalam urusan bernegara, dia sering menyalahkan negrinya sendiri karena semena mena dalam menangani sesuatu. aku pun menyalahkan negriku yang terlalu berlebihan menyikapi sesuatu. jadilah kami saling mengalah. aku dan imral sangat tidak menggambarkan hub indo-malaysia.
Kami menyusuri jalan kota damaskus yang tertimbun salju. sesekali terlihat beberapa wanita pribumi dg mantel hitam tebal dg kerudung putih. Juga terlihat beberapa yang menggunakan niqob(cadar). Kami lalu menuju Bosra, selatan Damaskus.
Di kota ini terdapat reruntuhan pasar kuno dan teater Romawi yang didirikan pada abad 2 SM yang masih utuh hingga saat ini. Tiang-tiang khas romawi masih kokoh berdiri. disekitar Bangunan kuno kota ini banyak penjual keramik dan koin kuno. Kami lalu masuk menyusuri lorong teater Bosra. Teater Bosra merupakan situs terpenting di Bosra.Ini sisa peninggalan Romawi kuno.
Ada juga benteng Bosra, Benteng Bosra dibangun pada abad pertama sebelum Masehi. Pada waktu perang Salib yang dipimpin oleh Sholahuddin al-Ayyubi, benteng Bosra merupakan benteng utama bagi pertahanan dan perlindungan kaum Muslim.
Kami lalu menuju Masjid agung Damaskus.Berfoto ria sebentar. Sebagai kenangan di kota tua.
Kota ini menakjubkan,kota yg sudah didiami entah lah kapan. kota para nabi. disini juga syaikhul islam ibnu taimiyyah dilahirkan, ibnu katsir,Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dan banyak lagi ulama ahlussunnah yang pernah hidup dikota ini.
Akhirnya kami pulang. Kami menuju malaysia terlebih dahulu. Aku hanya transit. Ini perpisahanku dg Imral, Pemuda dari negri jiran. Aku sampai di Indonesia. Aku kembali ke aceh,tak lama. Hanya 3 minggu. Lalu atas saran pak fachruddin,aku ke tasikmalaya untuk menemui seseorang.
----
Aku sadar dari lamunanku, pramugari menyuruh penumpang memasang kembali sabuk pengaman, karna saat landas di Bandara Syamsudinnor sebentar lagi.
Sebentar lagi aku memulai babak baru kehidupanku di kalimantan. setelah 2 musim dingin dan 1 musim panas kulalui untuk mencari ilmu di kota tua damaskus, aku kembali kekota masa mudaku. Banjarmasin.
Setelah sampai, aku istirahat sebentar di cafe bandara sembari menikmati kopi sore. Aku membaca sebuah koran tersohor kota ini, aku ingin mencari rumah. Karena aku tak punya sanak famili disini.
Tiba-tiba Aku terbelalak dg berita kolom bursa rumah yg dijual.Langsung Kuambil handphoneku, kuhubungi nomor yg tertera disana, kukatakan,"SAYA AKAN BAYAR HARGA YANG ANDA INGINKAN"
Bersambung...
J0_
Rian's story
Sabar lah kawan. aku pun mulai bosan..
Urusan ku sudah selesai disini. Besok aku ingin ke Banjarmasin. Entah kenapa aku ingin membuka lahan usaha di Kalimantan saja.
Aku naik bus ke Bandung. Lalu dg kereta Argogede aku menuju Jakarta. Kemudian menuju Soekarno-Hatta.
Pesawat melesat. Aku duduk disamping jendela,aku melamun, pilkiranku terlantun. Masih kuingat, 3 bulan lalu aku masih bermain bola salju di puncak musim dinggin kota Damaskus.
----
Ribuan atau bahkan lebih dari itu manusia turun kejalan. hari itu hari kesedihan, Syaikh Yusuf Harun meninggal. Beliau Ulama besar kota itu, sekaligus Mudir(pimpinan) lembaga daarul hadits yang aku belajar didalam nya. Beliau seorang yang lantang sekali memerangi kemusyrikan,bid'ah, juga pemahaman2 sesat ahli filsafat, bathiniyyah baik dari golongan sufiyyah, isma’iliyyah, nashiriyyah, dan selain mereka. Beliau hancurkan syubhat-syubhat ahlul bid’ah yang diadakan di sekeliling masyahid (kuburan yang ramai untuk diziarahi), kuburan secara umum, dan semacamnya. Sebagaimana beliau menghadapi jahmiyyah, mu’tazilah, dan beliau membantah ahlul kalam dan asya’iroh. Dan, beliau lah tokoh yang paling disegani kaum syi'ah la'natullah 'alaihim. Aku tak tahu ada konspirasi apa, ma'had kami di vacum kan sementara waktu. aku rasa ini ulah dari syi'ah yg dari dahulu inginsekali menghancurkan ma'had kami. Jadilah aku tinggal di rumah pak fachruddin. Beliau adalah petugas KBRI ygsangat baik dg ku. Sambil menunggu kepulangan ku ke Indonesia.
aku menghabiskan masa visa ku dg berkeliling kota Damaskus. Sesuatu yang jarang sekali kulakukan selama Nyantri di Mazzeh. Aku cuma melewatkan 1,5 tahun belajar disana. Luar biasa, kukira mustahil menghafal hadits dg sanad lengkap itu. Ternyata -bi idznillah- sangat mudah. Walau belum sempat meneliti lebih jauh hadits imam ahmad, nasai,tirmidzi. Tapi hadits2 pokok dalam shahihain sudah kukuasai.
Aku mengirim pesan singkat kepada Imral. Kami berjanji berkeliling hari ini.Imral adalah pemuda asia tenggara sepertiku. Dia dari malaysia. Umur kami sebaya. Tapi di Ma'had dia berada di marhalah atau tingkatan diatasku. kami akrab. seperti saudara. Mungkin karena kami merasa serumpun, Melayu. kami sedih dg pemberitaan di Tanah air bahwa ada keretakan hubungan Indonesia-Malaysia. Imral sangat baik, sangat bersahabat. Dalam urusan bernegara, dia sering menyalahkan negrinya sendiri karena semena mena dalam menangani sesuatu. aku pun menyalahkan negriku yang terlalu berlebihan menyikapi sesuatu. jadilah kami saling mengalah. aku dan imral sangat tidak menggambarkan hub indo-malaysia.
Kami menyusuri jalan kota damaskus yang tertimbun salju. sesekali terlihat beberapa wanita pribumi dg mantel hitam tebal dg kerudung putih. Juga terlihat beberapa yang menggunakan niqob(cadar). Kami lalu menuju Bosra, selatan Damaskus.
Di kota ini terdapat reruntuhan pasar kuno dan teater Romawi yang didirikan pada abad 2 SM yang masih utuh hingga saat ini. Tiang-tiang khas romawi masih kokoh berdiri. disekitar Bangunan kuno kota ini banyak penjual keramik dan koin kuno. Kami lalu masuk menyusuri lorong teater Bosra. Teater Bosra merupakan situs terpenting di Bosra.Ini sisa peninggalan Romawi kuno.
Ada juga benteng Bosra, Benteng Bosra dibangun pada abad pertama sebelum Masehi. Pada waktu perang Salib yang dipimpin oleh Sholahuddin al-Ayyubi, benteng Bosra merupakan benteng utama bagi pertahanan dan perlindungan kaum Muslim.
Kami lalu menuju Masjid agung Damaskus.Berfoto ria sebentar. Sebagai kenangan di kota tua.
Kota ini menakjubkan,kota yg sudah didiami entah lah kapan. kota para nabi. disini juga syaikhul islam ibnu taimiyyah dilahirkan, ibnu katsir,Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dan banyak lagi ulama ahlussunnah yang pernah hidup dikota ini.
Akhirnya kami pulang. Kami menuju malaysia terlebih dahulu. Aku hanya transit. Ini perpisahanku dg Imral, Pemuda dari negri jiran. Aku sampai di Indonesia. Aku kembali ke aceh,tak lama. Hanya 3 minggu. Lalu atas saran pak fachruddin,aku ke tasikmalaya untuk menemui seseorang.
----
Aku sadar dari lamunanku, pramugari menyuruh penumpang memasang kembali sabuk pengaman, karna saat landas di Bandara Syamsudinnor sebentar lagi.
Sebentar lagi aku memulai babak baru kehidupanku di kalimantan. setelah 2 musim dingin dan 1 musim panas kulalui untuk mencari ilmu di kota tua damaskus, aku kembali kekota masa mudaku. Banjarmasin.
Setelah sampai, aku istirahat sebentar di cafe bandara sembari menikmati kopi sore. Aku membaca sebuah koran tersohor kota ini, aku ingin mencari rumah. Karena aku tak punya sanak famili disini.
Tiba-tiba Aku terbelalak dg berita kolom bursa rumah yg dijual.Langsung Kuambil handphoneku, kuhubungi nomor yg tertera disana, kukatakan,"SAYA AKAN BAYAR HARGA YANG ANDA INGINKAN"
Bersambung...
J0_
Rian's story
Sabar lah kawan. aku pun mulai bosan..
oke Rian suka narsis juga. makin oke :-)
BalasHapus